BILA pemeliharaannya intensif dan digarap secara serius, ternyata usaha beternak domba dan kambing cukup prospektif dan menguntungkan, terutama untuk jenis domba garut “kontes” adu ketangkasan. Sebagaimana dilakukan anggota Kelompok Tani “Karya Mukti 3” pimpinan Agus Partiwa ST di Desa/Kecamatan Sukamantri Kab.Ciamis.
“Saya akui, bahwa beternak domba punya prospek cerah dan menguntungkan, karena pasarnya cukup jelas dan permintaannya pun tak pernah sepi.”ujar Agus Partiwa, Ketua Kelompok Tani “Karya Mukti 3”
Pria tinggi yang sarjana teknik ini menjelaskan mengenai alasannya memilih ternak domba jenis domba garut yang selama ini dikenal luas sebagai hewan untuk ‘kontes’ adu ketangkasan. “Sebenarnya, jenis domba garut sangat potensial untuk dijadikan ternak pedaging, karena kandungan daging hewan itu lebih banyak dibandingkan dengan domba biasa meskipun diberi pakan yang sama.”tuturnya
Selanjutnya dia mengatakan, bahwa potensi pasar terbesar pertama adalah hewan ternak Domba Garut untuk memenuhi kebutuhan tahunan ibadah kurban. Kemudian menyusul kebutuhan konsumsi daging harian baik itu rumah tangga, restoran dan warung sate. Selanjutnya adalah kebutuhan aqiqah, dan terakhir adalah penghobi yang selalu mencari bibit Domba Garut jantan unggulan.
Karena itu tak mengherankan, bila Agus Partiwa saat ini memiliki domba sekitar 60 ekor yang dipelihara oleh anggota Kelompok Tani Karya Mukti 3, di samping menggarap lahan pertanian terpadu seluas 11 hektar.
Selain itu, menurut pemilik kios pupuk PD Pusaka Tani ini, bahwa beternak domba garut untuk ‘kontes’ adu ketangkasan sangat menguntungkan, karena harganya rata-rata di atas Rp.10 juta per ekor.Apalagi kalau domba tersebut sering meraih juara pada setiap ‘kontes’ adu ketangkasan.”Nah, domba garut milik saya sendiri saat Pesta Patok di Sukamantri pada 18 Desember 2010 lalu, sudah ada penghobi yang menawar seharga Rp.20 juta,”tutur Ketua Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kec.Sukamantri.
MANDIRI
Hal menarik dari Kelompok Tani “Karya Mukti 3” yang beranggotakan sebanyak 10 orang itu, dimana mereka memelihara ternak domba dan kambing sebanyak 60 ekor milik Agus Partiwa selalu berusaha “mandiri” mengeluarkan kocek sendiri untuk membeli domba/kambing, karena selama ini belum pernah menerima bantuan ternak dari pemerintah.
“Bukan berarti bahwa anggota Kelompok Tani Karya Mukti 3 sudah pada berkecukupan. Namun maksudnya, kami selalu berusaha untuk tidak bergantung pada pemerintah, misalnya minta bantuan pengadaan bibit domba dan lainnya,”tuturnya.
Selain beternak domba dan kambing, Agus Partiwa saat memiliki 11 hektar lahan pertanian terpadu (hortikultura, tanaman pangan dan ternak) yang digarap oleh anggota Kelompok Tani Karya Mukti 3 Desa Sukamantri.”Dengan mengelola pertanian terpadu ini ternyata cukup menguntungkan, karena saling keterkaitan, misalnya kotoran domba bisa dijadikan pupuk organic, sehingga menghemat biaya produksi dan hasilnya cukup maksimal,”tuturnya.
Namun demikian, beternak domba garut (plus domba lokal) dan kambing menjadi prioritas utama, karena dinilai menguntungkan dan prospek pasarnya terbuka luas serta pemasarannya tidak sulit. “Khusus menjelang pelaksanaan Idhul Qurban, kelompok ternak kami kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar, terutama dari Malaysia dalam jumlah banyak. Hingga saya sering mendatangkan domba dan kambing dari peternak luar Kec.Sukamantri. Namun, pasar Malaysia banyak membutuhkan jenis kambing kacang untuk Qurban.”jelas Agus Partiwa.
PESTA PATOK
Dalam rangka memeriahkan HUT Ke 6 Kecamatan Sukamantri, maka para peternak domba yang tergabung dalam wadah Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kec.Sukamantri menggelar acara “pesta patok” se-Kab.Ciamis, tetapi peserta yang hadir para peternak domba garut dari seluruh wilayah di Jawa Barat.
Agus menjelaskan, bahwa peserta “kontes” adu ketangkasan pada Pesta Patok tersebut diikuti oleh 460 ekor domba garut, di samping ratusan domba lokal/ kambing yang dipasarkan para peternak maupun kelompok tani dari Kec.Sukamantri dan kecamatan lainnya.
“Ada kebanggaan tersendiri bagi saya, karena Pesta Patok yang digelar selama 2 hari untuk sekup Kab.Ciamis, tetapi pesertanya banyak yang berasal dari luar kabupaten.”tutur Agus Partiwa ST kepada LINTAS PENA kemarin.(REDI MULYADI/)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar