Jumat, 01 Oktober 2010

Penyuluh Teladan Tingkat Nasional 2010


Itang, S.PKP :

Berikan Penyuluhan Kepada Petani Dengan Sepenuh Hati”



Itang S.PKP, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kec.Sukamantri, mengaku tidak menduga kalau dirinya bakal menerima penghargaan sebagai Penyuluh Pertanian Tingkat Nasional tahun 2010 bersama 33 orang lainnya. Selama ini, dia memberikan penyuluhan kepada para petani dengan sepenuh hati,dan tak mengenal lelah demi kemajuan pembangunan pertanian di Kab.Ciamis khususnya.

“Sejak awal menjadi petugas penyuluh pertanian, niat saya ingin yaitu memajukan dunia pertanian di daerah sendiri, dengan memberikan penyuluhan kepada para petani terutama pelaku utama (perseorangan/individu) yang kini sukses sebagai pelaku usaha di bidang masing-masing.

Jadi, bertugas sebagai penyuluh bukan mengharapkan penghargaan, “ungkap ayah 3 anak ini.

Pria kelahiran Bandung ini menunaikan tugas sebagai penyuluh selama 24 tahun dan menjabat Kepala BP3K Kec.Sukamantri saja sudah 10 tahun lebih, karena selalu dipertahankan oleh para petani (anggota kelompok tani, Gapoktan, Taruna Tani, Wanita Tani, P4S dll) yang menjadi binaannya. Dia begitu dikenal oleh kalangan petani dan masyarakat sekitarnya karena seringnya melakukan pertemuan maupun kunjungan ke kelompok-kelompok tani sesuai jadwal yang direncanakan.

Dalam upaya mensukseskan usahatani binaannya, menurut Itang S.PKP, berbagai metode penyuluhan pertanian telah diterapkan seperti intensifikasi padi sawah, penumbuhan dan pengembangan kawasan jagung dan starberry serta penanaman sayur-sayuran, mendampingi dalam kegiatan penanganan pasca panen sayuran dan sebagainya.

Kebetulan masing-masing desa di Kec.Sukamantri komoditas unggulan antara lain: Desa Sukamantri memiliki komoditas unggulan tanaman the dan kambing, Desa Cibeureum yakni tanaman cabe, Desa Sindanglaya khusus tanaman ganyong, Desa Mekarwangi khusus tanaman kopi dan Desa Tenggerraharja memiliki komoditas unggulan tanaman jagung dan ternak sapi potong.”tutur sarjana lulusan Unibersitas Terbuka (UT) jurusan penyuluhan dan komunikasi pertanian tahun 2007 ini.

Dalam kesibukannya sebagai Kepala BP3K Model Sukamantri dan memberikan penyuluhan kepada para petani, Itang pun masih sempat mengikuti beberapa pelatihan seperti pelatihan pasca panen, PHT, perkoperasian, administrasi keuangan, menejemen penyuluhan, pemandu lapangan, manajemen, agribisnis, pemandu lapang hortikultura, metodelogi bagi penyuluh, pelatih lapang SLPTT jagung dan lainnya.

Berkat kerja keras dan dukungan istri tercintanya, maka tidak mengherankan bila dia pernah mendapat piagam penghargaan sebagai Pembina Kelompok Wanita Tani Cieurih,, pembantu pelaksana SLPHT BAPPENAS, peserta terbaik III jurusan pertanian pada Diklat alih kelompok jabatan fungsional, Juara II pada lomba karya tulis perikanan, Juara III festival karya penyuluhab pertanian tingkat nasional dan sebagainya.Puncaknya, pria ramah ini memperoleh penghargaan sebagai Penyuluh Teladan Tingkat Nasional pada peringatan HUT ke 65 Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2010 lalu.

Dengan diterimanya penghargaan sebagai Penyuluh Teladan Tingkat Nasional 2010 tersebut, tentu saja menambah semangat Itang S.PKP dalam pengabdiannya, terutama memberikan penyuluhan kepada para petani dan kelompok tani dengan sepenuh hati.”Saya ingin bahwa para petani Indonesia dapat maju dan berkembang, terutama pola pikir mereka dalam menggarap usahataninya,”jelasnya. (REDI MULYADI)***

Selasa, 01 Juni 2010

P4S Karangsari Sukamantri Adakan Pelatihan Untuk Persiapan FORNAS Sulawesi




DALAM rangka persiapan mengikuti Fornas P4S (Forum Komunikasi Nasional Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya) yang berlangsung di Sulawesi, maka P4S Sukamantri Kab.Ciamis bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Bandung akan mengadakan pelatihan bagi perwakilan anggota kelompok tani di kabupaten setempat.
“Sebelum berangkat ke Sulawesi, maka sebanyak 20 orang peserta yang merupakan perwakilan anggota kelompok tani di Kab.Ciamis itu akan diberikan pembekalan berupa pelatihan selama 5 hari,”ungkap Pipin A.Apilin, Ketua P4S Karangsari, Desa Cibeureum Kec. Sukamantri.
Adapun maksud dan tujuan diselenggarakannya pelatihan tersebut, menurut Pipin, agar perwakilan kelompok tani asa; Kab.Ciamis yang menjadi seperta Fornas P4S di Sulawesi nanti.”Pada intinya, bahwa pelatihan ini sebagai bagian dari upaya fasilitasi bagi tersedianya sumberdaya manusia (SDM) / masyarakat pertanian yang mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam hal pengelolaan, strategi pengembangan agribisnis dan manajemen kelembagaan P4S.”ujarnya
Pipin menjelaskan, bahwa para peserta pelatihan akan diberikan materi pembekalan yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam hal pengelolaan, strategi pengembangan agribisnis dan manajemen kelembagaan kelompok tani, dan lainnya.
”Dengan adanya pelatihan ini, maka diharapkan para peserta perwakilan anggota kelompok tani asal Kab,Ciamis mempunya bekal pengetahuan yang cukup para Fornas P4S di Sulawesi,”kata Ketua P4S Karangsari.
Kepala BP3K Sukamantri Itang S.PKP menambahkan, bahwa pelatihan yang dilaksanakan oleh BBPP Lembang bekerjasama dengan P4S Karangsari difokuskan untuk mendukung program kesejahteraan petani dan untuk meningkatkan kompetensi SDM berbasis masyarakat pertanian, tidak hanya pembekalan menghadapi pelaksanaan Fornas P4S di Sulawesisaja, ujarnya. (REDI MULYADI)***

Senin, 03 Mei 2010

Ketua Gapoktan Wibawa Mukti: “Tarso Suganda Ajak Petani Untuk Berorientasi Bisnis”



PADA mulanya, Tarso Suganda tidak begitu peduli terhadap dunia pertanian, bahkan hanya memandang sebelah mata.Namun, setelah melihat potensi pertanian di kampung halamannya begitu besar dan peluang pasarnya menjanjikan, akhirnya dia tergoda juga untuk menekuninya. Bahkan, dia termasuk pelaku utama dan pelaku usaha yang sekarang cukup sukses di Desa Tenggerraharja Kec.Sukamantri Kab.Ciamis.

”Saya mulai belajar pertanian pada tahun 2003-an. Karena masih sangat awam, maka saya belajar pertanian dari petugas PPL di BP3K Model Sukamantri dan mendapat pembinaan dari BP4K Ciamis selama beberapa bulan,”ungkap Tarso Suganda, yang kini menjabat Ketua Gapoktan Wibawa Mukti.

Dengan modal itulah, maka Tarso pun memberanikan diri untuk menekuni usahatani, dengan menanam beberapa jenis komoditas pertanian. Karena melihat peluang pasarnya yang cukup prospektif, maka dia mengajak para petani untuk mengubah pola pikir, yang semula hasil panen mereka untuk kebutuhan makan saja menjadi berorientasi bisnis.”Pada saat itu, para petani menanam komoditas pertanian hanya untuk dimakan, bukan untuk dijual. Kemudian saya memberi contoh dan keberhasilan saya diikuti petani lain,”ujarnya.

Langkah pertama yang dilakukan, Tarso Suganda membentuk kelompok tani yang beranggotakan 25 orang petani, selanjutnya merangkul kelompok tani lainnya hingga terbentuklah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) ”Wibawa Mukti” di Desa Tenggerraharja sesuai yang disarankan Kepala BP3K Model Sukamantri. Kini anggota Gapoktan Wibawa Mukti berjumlah 9 kelompok tani dan 1 kelompok wanita tani yang cukup berhasil dan banyak dikunjungi para pejabat.

”Dengan adanya gapoktan, maka hasil panen para petani kami tampung dengan harga yang memadai, disamping memberikan penyuluhan pertanian agar hasil usahatani mereka menguntungkan.Hal penting, kami mengarahkan agar para petani berorientasi bisnis dalam menggarap usahataninya,”jelasnya.

Tarso menjelaskan, bahwa Gapoktan Wibawa Mukti asuhannya kini memiliki unit usaha Rumah Kompos yang mampu memproduksi sebanyak 40 ton/bulan, pengolahan pati ganyong (garut) dengan kapasitas produksi 8 ton/hari atau pati ganyong sebanyak 1 ton/hari, usaha pengolahan tepung ubi kayu (tapioka) berkapasitas produksi sebanyak 8 ton/hari, dan penampungan jagung pipilan serta makanan olahan pertanian oleh kelompok wanita tani.

Selain itu, anggota Gapoktan Wibawa Mukti ini memiliki unit usaha budidaya penggemukan sapi sebanyak 125 ekor, penggemukan domba sebanyak 2.500 ekor, budidaya tanaman jagung seluas 300 hektar/musim dan budidaya ganyong seluas 12 hektar. Juga memiliki lahan korservasi hutan seluas 175 hektar yang kini ditanami beberapa jenis tanaman produktif seperti alpokat, rambutan, petai, manggis, durian dan lainnya.

”Dengan beralihnya pola pikir, yang semula hasil usahatani itu untuk sekedar dimakan kemudian berorientasi ke arah bisnis, kini para petani di Desa Tenggerraharja dapat menikmatinya. Bahkan, banyak petani di desa kami yang makmur dari menggarap usahatani,”ujar Tarso Suganda kepada SINAR TANI saat bertemu di kantor BP3K Model Sukamantri, pekan kemarin. (REDI MULYADI)***

Wagub Jabar Kunjungi BP3K Model Sukamantri


Wagub Jawa Barat H.Dede Yusuf menyempatkan diri menunggang
kesenian tradisional "Bebegig Sukamantri" sesaat sebelum meresmikan
kegiatan Desa Siaga Narkoba


Kantor BP3K Model Sukamantri dipadati tamu dan pengunjung
yang ingin bersua dengan Wagub Jabar yang mantan artis dan bintang
sinetron/iklan dari dekat.


Kepala BP3K Model Sukamantri Kab.Ciamis Itang S.PKP saat menerima
kunjungan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf sebelum menggelar
acara Desa Siaga Narkoba .**

Kamis, 18 Maret 2010

Bupati Ciamis Resmikan Pasar Agro Cibeureum




BUPATI Ciamis H.Engkon Komara telah meresmikan Pasar Agro Desa Cibeureum yang berada di Kec.Sukamantri, pekan kemarin. Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan pelantikan pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kab.Ciamis oleh Ketua HKTI Jawa Barat.
“Dengan beroperasinya Pasar Agro Desa Cibeureum ini, maka diharapkan masyarakat terutama para petani di wilayah Kecamatan Sukamantri dan sekitarnya akan dapat lebih berdaya.Selain itu, pengelola pasar agro ini harus masyarakat diajak untuk mengelola potensi daerah khususnya di bidang pertanian,”ujar Engkon Komara.
Pemerintah membangun pasar agro ini, menurut Bupati Ciamis, yaitu bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para petani, dan untuk memperoleh kepastian harga, sehingga masyarakat dapat menikmati harga yang stabil.
Bupati pun menyambut baik atas pelantikan HKTI Kab.Ciamis yang dilaksanakan bersamaan dengan peresmian Pasar Agro Desa Cibeureum tersebut.”Semoga saja, pengurus HKTI Kab.Ciamis mampu memberdayakan masyarakat di bidang pertanian, agar masyarakat lebih sejahtera,”tuturnya.
Dalam kata sambutannya, Camat Sukamantri H.Adang Darajat mengungkapkan, bahwa pembangunan Pasar Agro di Desa Cibeureum yang lokasinya cukup strategis, memang sudah didambakan masyarakat. Karena itu, agenda peresmian yang menjadi tanda beroperasinya pasar sangat dinantikan masyarakat, terutama kalangan masyarakat petani di wilayah Ciamis utara yang mencakup lima kecamatan yakni Sukamantri, Kawali, Lumbung,Panumbangan dan Cihaurbeuti.
“Kecamatan Sukamantri memiliki dua core bussines yaitu agrobisnis dan agrowisata. Dengan adanya pasar agro ini, maka diharapkan produktivitas pertanian di wilayah Sukamantri akan semakin meningkat.Demikian pula, tingkat perekonomian bisa meningkat,”jelas H.Adang Darajat.Para petani ikut gerak jalan santai sebelum acara peresmian
Pasar Agro Cibereum oleh Bupati Ciamis



Hal senada diungkapkan Pipin A.Apilin, Ketua KTNA Kec.Sukamantri, bahwa Pasar Agro Desa Cibeureum memiliki keunggulan dengan lokasinya yang bersebelahan dengan objek wisata air Situ Cibubuhan, di samping lokasinya cukup strategis karena berada ditengah-tengah di antara lima kecamatan yang dijadikan proyek pengembangan kawasan agro di wilayah utara Kab.Ciamis.
“Pada masa mendatang, lokasi ini akan semakin ramai dengan banyaknya transaksi pertanian di Pasar Agro Cibeureum dan pengunjung ke objek wisata Situ Cibubuhan. Jadi, adanya kesinambungan antara aspek keindahan dan kelestarian lingkungan” ujar Pipin A.Apilin, yang juga Ketua Gapoktan Karangsari ini.
Dia menegaskan, sesuai nama dan fungsinya bahwa Pasar Agro Desa Cibeureum di Kec. Sukamantri ini akan dikhususkan untuk memasarkan produk-produk unggulan pertanian dari lima kecamatan yang sudah ditetapkan menjadi kawasan agropolitan. “Beberapa produk unggulan pertanian yang akan dikedepankan misalnya seperti cabai, strobery, buncis, semangka, sereh wangi, ganyong, kopi dan teh. Selain pertanian produk lain seperti peternakan dan perikanan juga akan disediakan,”tukasnya. (REDI MULYADI)***

BP3K Model Sukamantri Sukses Membina Pelaku Utama dan Pelaku Usaha



BALAI Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kec.Sukamantri di Kab.Ciamis memang layak menyandang sebagai BP3K Model. Karena selama ini, BP3K pimpinan Itang S,PKP ini dinilai telah berhasil dalam membina pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian di wilayah Kec.Sukamantri, juga sekaligus model percontohan bagi bagai penyuluhan lain di Indonesia.

“Kami memprioritaskan pembinaan dan penyuluhan terhadap pelaku utama (perseorangan/individu) yang kini sukses sebagai pelaku usaha di bidang masing-masing.Namun, bukan berarti mengesampingkan terhadap kelompok seperti kelompok tani, kelompok taruna tani, kelompok wanita tani, P4S, Gapoktan dan lainnya,”ungkap Itang ketika ditemui Sinar Tani, pekan kemarin.

Dan uniknya, para pelaku utama dibina serta dididik oleh petugas PPL di BP3K Sukamantri, justru yang semula bukan seorang petani. Tapi mereka yang pengetahuan di bidang pertaniannya nol, yakni di antaranya pemuda penganggur, bahkan banyak yang mantan preman. Walau begitu, mereka serius untuk menimba ilmu pengetahuan di bidang pertanian. Sekarang saja, menurut Itang, ada tiga orang pelaku utama yang digembleng ilmu pengetahuan yakni Atang, Bayu dan Atin.

“Selama beberapa bulan, mereka dibina dan diberi penyuluhan bidang pertanian, menggarap lahan percobaan yang ada di sekitar komplek kantor BP3K. Kebetulan kami punya lahan ujicoba di sekitar kantor seluas 85 meter persegi dan sewa lahan milik penduduk seluas 1 hektar,”ujar Itang, yang sudah 20 tahun menjadi Kepala BP3K Sukamantri ini.

Selama beberapa bulan itu pula, mereka melakukan ujicoba usahatani yang dibimbing para petugas PPL, mulai dari cara pembibitan tanaman, pola tanam, mengetahui jenis hama-penyakit, pengetahuan mengenai saprotan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bahwa BP3K Sukamantri menjadi “kawah candradimuka” tempat penggemblengan bagi mereka yang serius menimba ilmu pertanian.

“Nah, kalau mereka sudah menguasai benar mengenai ilmu pengetahun bidang pertanian, kami lepas untuk mandiri maupun ada yang merekrut sebagai tenaga ahli maupun yang memberikan modal usaha. Alhamdulillah, sebagian besar pelaku utama yang kami didik, kini menjadi pelaku usaha atau petani sukses. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi diri pribadi saya,”ungkapnya.

Namun, menurutnya, pelaku utama dan pelaku usaha hasil binaan BP3K Sukamantri harus melaksanakan pola/syarat yang diterapkan yakni loyalitas (pribadi, kemampuan, disiplin dll), komitmen dan harus mau dievaluasi. Hal ini untuk kemajuan para pelaku utama dan pelaku usaha itu sendiri

Itang selanjutnya menjelaskan, bahwa wilayah kerja BP3K Model Sukamantri mencakup 5 desa yang masing-masing desa memiliki produk pertanian unggulan yakni Desa Cibeureum dengan produk pertanian cabe merah, Desa Sukamantri adanya the rakyat, Desa Tengger Raharja produk jagung dan sapi, Desa Sindanglaya dengan tanaman ubi ‘garut’ ganyong, dan Desa Mekarwangi dengan produk kopinya. Kemudian di wilayah Kec.Sukamantri ini terdapat 64 kelompok tani, 5 kelompok wanita tani dan 3 kelompok taruna tani.

Karena potensi pertanian di wilayah Kec.Sukamantri dan sekitarnya cukup besar serta terbuka lebar, maka kini telah berdiri Pasar Agrobisnis di Desa Cibeureum yang diresmikan Bupati Ciamis H.Engkon Komara, belum lama ini. Pembangunan Pasar Agro yang lokasinya cukup strategis, memang sudah didambakan masyarakat. terutama kalangan masyarakat petani di wilayah Ciamis utara yang mencakup lima kecamatan yakni Sukamantri, Kawali, Lumbung,Panumbangan dan Cihaurbeuti.

“Kecamatan Sukamantri memiliki dua core bussines yaitu agrobisnis dan agrowisata. Dengan adanya pasar agro ini, maka diharapkan produktivitas pertanian di wilayah Sukamantri akan semakin meningkat.Demikian pula, tingkat perekonomian bisa meningkat,”jelasnya.

Karena keberhasilannya itulah, maka tak mengherankan bila BP3K Model Sukamantri yang punya visi “sebagai sistem penyuluhan yang mantap dalam mewujudkan agribisnis terjadi di Ciamis pada tahun 2014” ini, ternyata banyak dikunjungi para pejabat dari pusat (Dirjen dan Menteri Pertanian), provinsi Jawa Barat, pengusaha, balai penyuluhan pertanian dari luar daerah, para peneliti, mahasiswa maupun siswa sekolah pertanian yang magang.

Walau demikian, para petani mengharapkan sekali BP3K Model Sukamantri memiliki sebuah laboratorium yang refresentatif, dengan peralatan yang lengkap sebagai sarana untuk penelitian suatu hama-penyakit dan lainnya dalam upaya menunjang pembangunan pertanian.”Selama ini, para petani mendambakan sebuah laboratorium pertanian, syukur kalau ada bantuan dari pemerintah.”ungkap Itang,S.PKP mengakhiri obrolan.(REDI MULYADI/sudah dimuat di SINAR TANI)***

SELAYANG PANDANG BP3K MODEL SUKAMANTRI



BAHWA lembaga Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Sukamantri merupakan BP3K Model di Kab.Ciamis yang didirikan pada 23 Desember 2004 lalu. Selama ini, BP3K Model Sukamantri telah mengerahkan, memfasilitasi kemudahan agroinput, teknologi on farm, memfasilitasi kemudahan permodalan, produksi, keterbukaan peluang pasar, dan menjembatani terjalinnya kemitraan usaha antara pelaku utama, pelaku usaha dengan berbagai perusahaan BUMN maupun swasta.

PENDAHULUAN
Kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan adalah kegiatan terencana dan berkelanjutan yang harus diorganisasikan dengan baik. Pengorganisasian penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dilakukan dengan tujuan efesiensi pelaksanaan kewenangan, tugas dan fungsi menejemen serta pengelolaan sumberdaya. Organisasi atau kelembagaan penyuluhan pertanian, periknanan dan kehutanan terdiri dari kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan, pemerintah, petani dan swasta.
Khusus di Kecamatan Sukamantri Kab.Ciamis, kelembagaan yang menangani penyuluhan di tingkat kecamatan ini telah mengalami beberapa perubahan.Namun, kelembahaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di Kec.Sukamantri sejak awal eksisnya lebih dirasakan masyarakat, terutama sejak tanggal 16 Desember 2004 dengan Perda No.24 Tahun 2004 tentang pemekaran kecamatan yaitu dari Kec.Panjalu menjadi Kec. Panjalu dan Kec.Sukamantri.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan peran dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Model Kec.Sukamantri, maka perlu dilakukan pengkajian, pembinaan dan pengembangan tupoksi BP3K melalui setandar yang jelas dan teratur.
TUJUAN
Adapun tujuan standarisasi pembinaan kelembagaan BP3K Kecamatan Sukamantri Kab.Ciamis antara lain:
1. Tersusunnya pedoman/acuan dalam pembinaan terhadap 64 kelompok tani di 5 desa se-Kec.Sukamantri.
2. Tersusunnya pola pembinaan yaitu agar BP3K memahami aktivita apa yang mutlak harus dilaksanakan sehingga lembaga penyuluhan dapat berperan dalam pembangunan sektor pertanian, perikanan, kehutanan dan perkebunan.
3. Untuk mengetahui dengan pasti tentang pencapaian hasil kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di BP3K, maka perlu dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang.

VISI dan MISI
Visi dan misi BP3K Model Sukamantri Kab.Ciamis antara lain. Visi: “Sebagai system penyuluhan yang mantap dalam mewujudkan agribisnis termaju di Kab.Ciamis tahun 2014”
Untuk mencapai visi tersebut, maka ditetapkan misi penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan di BP3K Model Sukamantri sebagai berikut:
1. Mengembangkan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
2. Meningkatkan kualitas ketenagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
3. Mengembangkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
4. Mengembangkan pendekatan metodologi dan model penyuluhan partisipatif.
5. Mengembangkan organisasi petani menjadi organisasi social ekonomi yang tangguh.
6. Mengembangkan hubungan kelembagaan antara pelaku utama, pelaku usaha penyuluh dan peneliti.

KEBIJAKAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
Unntuk dapat menyelenggarakan penyuluhan pertanian yang sesuai dengan arah pengembangan pertanian, maka dirumuskan kebijakan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan Kec.Sukamantri antara lain:
• Penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten, pelaku utama dan pelaku usaha pertanian lainnya.
• Penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan didasarkan suatu program yang disusun bersama antara penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan dan petani.
• Hubungan kelembagaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan pemerintah provinsi dan kebupaten/kota, petani dan swasta merupakan hubungan fungsional yang bersifat terbuka, saling ketergantungan, demokratis dan terintegrasi dengan sektor lain.
• Pembiayaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah provinsi, kebupaten/kota, petani serta swasta.
• Penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

STRATEGI
Untuk mewujudkan penyelenggaraan pertanian yang produktif, efektif dan efesien ditetapkan strategi sebagai berikut:
• Petani belajar dari petani dengan metode pendidikan orang dewasa.
• Menjadikan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan di BP3K Model Sukamantri sebagai gerakan masyarakat.
• Meningnkatkan peran penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan swakarsa dan swasta.
• Menumbuhkembangkan dinamika organisasi dan kepemimpinan petani serta pelaku usaha pertanian lainnya.
• Memberdayakan wanita tani dan pemuda tani dalam pembangunan pertanian yang responsive gender.
• Meningkatkan kapasitas kelembagaan pendidikan dan pelatihan untuk mempersiapkan calon petani dan pelaku usaha pertanian lainnya yang benar-benar tangguh.


ITANG,S.PKP
Kepala BP3K Model Sukamantri

*****


Selamat Datang
di Blog "BP3K Model Sukamantri"
Kabupaten Ciamis - Jawa Barat





ITANG,S.PKP
Kepala


file: redimulyadi 18032010





KONDISI UMUM WILAYAH KECAMATAN SUKAMANTRI KAB.CIAMIS

WILAYAH Kec.Sukamantri Kab.Ciamis memiliki 5 desa berada di ketinggian 600-900 meter dpl dan topografi datar berbukit.Luas wilayahnya terdiri dari lahan sawah 482,245 ha dan tadah hujan 373,254 ha, kemudian lahan kering yang terdiri dari pekarangan 174,500 ha, lading/tegalan seluas 1.182,240 ha, pengangonan 50 ha, kolam/tambak 41,180 ha, perkebunan seluas 285,000 ha, hutan rakyat 761,000 ha dan hutan Negara seluas 2.178.817 ha. Sehingga julah keseluruhan lahan sawah dan lahan kering seluas 5.528,236 ha.

Komoditas unggulan masing-masing desa di Kec.Sukamantri antara lain: Desa Sukamantri memiliki komoditas unggulan tanaman the dan kambing, Desa Cibeureum yakni tanaman cabe, Desa Sindanglaya khusus tanaman ganyong, Desa Mekarwangi khusus tanaman kopi dan Desa Tenggerraharja memiliki komoditas unggulan tanaman jagung dan ternak sapi potong.

Keadaan penduduk di wilayah kerja BP3K Model Sukamantri, menurut data yang ada di kantor Kec.Sukamantri, yakni jumlah laki-laki 11.925 jiwa, perempuan 11.717 jiwa, jumlah kepala keluarga 7.051 KK dan jumlah KK tani sebanyak 4.160 KK.

Selanjutnya jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian antara lain meliputi: Petani pelaku utama yang terdiri dari pertanian sebanyak 2.420 orang, peternakan 540 orang, perikanan 816 orang, perkebunan 1.006 orang dan kehutanan 2.817 orang. Sedangkan petani pelaku usaha yang terdiri dari pertanian 14 orang, peternakan 9 orang, perikanan 3 orang, perkebunan 2 orang dan kehutanan 8 orang.

Keadaan sumber daya alam di Kec.Sukamantri yakni jenis tanah latosol dan pedsolik merah kuning, pH tanah 5-6, tekstur tanah liat dan remah berpasir, curah hujan rata-rata 155 hari, temmperatur rata-rata 24 derajat celcius, bulan basah 7,4 bulan, bulan kering 3,4 bulan, kelembaban (rh) 45,94% dan tipe iklim C (cuurah hujan dengan sifat agak basah.

Kelembagaan yang ada di wilayah kerja BP3K Model Sukamantri yang terdiri dari jumlah kelompok tani sebanyak 69 kelompok yang meliputi kelas kemampuan pemula 18 kelompok, lanjut 20 kelompok,madya 19 kelompok dan utama 1 kelompok.Kemudian jumlah koeparsi 2 buah, jumlah TPS/TPK 7 buah, jumlah kelompok tani yang sudah menjadi TPS/TPK sebanyak 17 kelompok, pengurus kelompok tani yang menjadi pengurus kelompok tani 8 orang, pengurus kelompok tani yang menjadi anggota kelompok tani 17 orang, anggota kelompok tani yang menjadi pengurus kelompok tani 4 orang dan anggota kelompok tani yang menjadi anggota kelompok tani 33 orang.Adapun julah unit usaha otonom sebanyak 3 buah dengan komoditas yang ditangani yakni cabe, ganyong dan padi.

Keadaan pengelolaan usaha tani yang terdiri pemanfaatan lahan kering yang meliputi terasering 18,92 persen, jenis usaha tani tabanab keras/tahunan, dan pola usahatani tumpung sari. Pemanfaatan lahan diluar tanaman pokok/tanaman keras/tahunan yakni jagung, ganyong dan ketela pohon/sinngkong.Sedangkan pemanfaatan lahan pekarangan ditanami buah-buahan dan sayuran. Pemanfaatan lahan sawah oleh para petani antara lain; padi-padi-padi, padi-padi-palawija, padi-padi-sayuran, dan padi-padi bera. Kemudian jenis ternak yang dipelihara penduduk yakni sapi, kambing/domba, ayam ras pedaging dan petelur.Adapun jenis ikan yang dipelihara meliputi ikan nila, nilem, mas, tawes, lele dan gurame.

Keadaan tingkat kerjasama usahatani antara kelompok tani dengan jenis usahatani/komoditas yang sudah berjalan yakni cabe, ganyong, singkong, teh , kopi, albasia, kambing/domba, ayam pedaging dan ayam petelur.Jumlah kelompok tani yang bekerjasama dengan koperasi sebanyak 17 kelompok tani dan kelompok tani yang bekerjasama dengan mitra usaha/perusahaan sebanyak 7 kelompok tani.

Selanjutnya tingkat produktivitas yang sudah dicapai ; cabe sebanyak 150 kwintal/ha, ganyong 170 kwintal/ha, jagung 60 kwintal/ha, padi sawah 60,53 kwintal/ha, teh 719,8 kwintal/ha, kopi 12 kwintal/ha, sapi potong/penggemukan 0,8 kg/hari, kambing/domba 0,2 kg/hari dan ikan nila 128 kwintal/ha. Analisa usahatani yang sudah dicapai: cabe (R/C ratio>2,4), Ganyong (R/C ratio >1,6), jagung (R/C ratio 1,8), padi sawah (R/C ratio>1,2), teh (R/C ratio>2,1), kopi (R/C ratio>1,8), saping potong (R/C ratio 1,4), kambing/domba (R/C ratio>1,2) dan ikan nila (R/C ratio>1,6)

Berdasarkan tingkat pendapatan usaha tani yang sudah di capai per hektarnya antara lain: Cabe Rp.55.000.000, ganyong Rp.4.500.000, jagung Rp.8.200.000, padi sawah Rp.11.369.000, teh Rp.24.376.000, kopi Rp.4.200.000, sapi potong Rp. 4.100.000, kambing/domba Rp.2.200.000 dan ikan nila Rp.6.100.000.

Keadaan sarana dan prasarana pendukung pembangunan sektor pertanian di wilayah Kec.Sukamantri antara lain: keadaan jalan sepanjang 31 km dan pasar 2 buah. Keadaan catur sarana unit desa meliputi BP3K 1 buah, WKPP 5 buah, PPL 3 orang, THL TNPP 2 orang, penyuluh kehutanan 2 orang, POPT 1 orang; koperasi 2 buah, kios/TPK 17 buah, BRI unit desa 1 buah dan terminal kendaraan 1 buah serta pasar agro 1 buah.***