Kamis, 18 Maret 2010

BP3K Model Sukamantri Sukses Membina Pelaku Utama dan Pelaku Usaha



BALAI Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kec.Sukamantri di Kab.Ciamis memang layak menyandang sebagai BP3K Model. Karena selama ini, BP3K pimpinan Itang S,PKP ini dinilai telah berhasil dalam membina pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian di wilayah Kec.Sukamantri, juga sekaligus model percontohan bagi bagai penyuluhan lain di Indonesia.

“Kami memprioritaskan pembinaan dan penyuluhan terhadap pelaku utama (perseorangan/individu) yang kini sukses sebagai pelaku usaha di bidang masing-masing.Namun, bukan berarti mengesampingkan terhadap kelompok seperti kelompok tani, kelompok taruna tani, kelompok wanita tani, P4S, Gapoktan dan lainnya,”ungkap Itang ketika ditemui Sinar Tani, pekan kemarin.

Dan uniknya, para pelaku utama dibina serta dididik oleh petugas PPL di BP3K Sukamantri, justru yang semula bukan seorang petani. Tapi mereka yang pengetahuan di bidang pertaniannya nol, yakni di antaranya pemuda penganggur, bahkan banyak yang mantan preman. Walau begitu, mereka serius untuk menimba ilmu pengetahuan di bidang pertanian. Sekarang saja, menurut Itang, ada tiga orang pelaku utama yang digembleng ilmu pengetahuan yakni Atang, Bayu dan Atin.

“Selama beberapa bulan, mereka dibina dan diberi penyuluhan bidang pertanian, menggarap lahan percobaan yang ada di sekitar komplek kantor BP3K. Kebetulan kami punya lahan ujicoba di sekitar kantor seluas 85 meter persegi dan sewa lahan milik penduduk seluas 1 hektar,”ujar Itang, yang sudah 20 tahun menjadi Kepala BP3K Sukamantri ini.

Selama beberapa bulan itu pula, mereka melakukan ujicoba usahatani yang dibimbing para petugas PPL, mulai dari cara pembibitan tanaman, pola tanam, mengetahui jenis hama-penyakit, pengetahuan mengenai saprotan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bahwa BP3K Sukamantri menjadi “kawah candradimuka” tempat penggemblengan bagi mereka yang serius menimba ilmu pertanian.

“Nah, kalau mereka sudah menguasai benar mengenai ilmu pengetahun bidang pertanian, kami lepas untuk mandiri maupun ada yang merekrut sebagai tenaga ahli maupun yang memberikan modal usaha. Alhamdulillah, sebagian besar pelaku utama yang kami didik, kini menjadi pelaku usaha atau petani sukses. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi diri pribadi saya,”ungkapnya.

Namun, menurutnya, pelaku utama dan pelaku usaha hasil binaan BP3K Sukamantri harus melaksanakan pola/syarat yang diterapkan yakni loyalitas (pribadi, kemampuan, disiplin dll), komitmen dan harus mau dievaluasi. Hal ini untuk kemajuan para pelaku utama dan pelaku usaha itu sendiri

Itang selanjutnya menjelaskan, bahwa wilayah kerja BP3K Model Sukamantri mencakup 5 desa yang masing-masing desa memiliki produk pertanian unggulan yakni Desa Cibeureum dengan produk pertanian cabe merah, Desa Sukamantri adanya the rakyat, Desa Tengger Raharja produk jagung dan sapi, Desa Sindanglaya dengan tanaman ubi ‘garut’ ganyong, dan Desa Mekarwangi dengan produk kopinya. Kemudian di wilayah Kec.Sukamantri ini terdapat 64 kelompok tani, 5 kelompok wanita tani dan 3 kelompok taruna tani.

Karena potensi pertanian di wilayah Kec.Sukamantri dan sekitarnya cukup besar serta terbuka lebar, maka kini telah berdiri Pasar Agrobisnis di Desa Cibeureum yang diresmikan Bupati Ciamis H.Engkon Komara, belum lama ini. Pembangunan Pasar Agro yang lokasinya cukup strategis, memang sudah didambakan masyarakat. terutama kalangan masyarakat petani di wilayah Ciamis utara yang mencakup lima kecamatan yakni Sukamantri, Kawali, Lumbung,Panumbangan dan Cihaurbeuti.

“Kecamatan Sukamantri memiliki dua core bussines yaitu agrobisnis dan agrowisata. Dengan adanya pasar agro ini, maka diharapkan produktivitas pertanian di wilayah Sukamantri akan semakin meningkat.Demikian pula, tingkat perekonomian bisa meningkat,”jelasnya.

Karena keberhasilannya itulah, maka tak mengherankan bila BP3K Model Sukamantri yang punya visi “sebagai sistem penyuluhan yang mantap dalam mewujudkan agribisnis terjadi di Ciamis pada tahun 2014” ini, ternyata banyak dikunjungi para pejabat dari pusat (Dirjen dan Menteri Pertanian), provinsi Jawa Barat, pengusaha, balai penyuluhan pertanian dari luar daerah, para peneliti, mahasiswa maupun siswa sekolah pertanian yang magang.

Walau demikian, para petani mengharapkan sekali BP3K Model Sukamantri memiliki sebuah laboratorium yang refresentatif, dengan peralatan yang lengkap sebagai sarana untuk penelitian suatu hama-penyakit dan lainnya dalam upaya menunjang pembangunan pertanian.”Selama ini, para petani mendambakan sebuah laboratorium pertanian, syukur kalau ada bantuan dari pemerintah.”ungkap Itang,S.PKP mengakhiri obrolan.(REDI MULYADI/sudah dimuat di SINAR TANI)***

2 komentar:

  1. Dengan hormat,kepada teman -teman petani diwilayah sukamantri,sbg tindak lanjut dari pertemuan kita bulan pebruari lalu,berikut ini ada beberapa tips tehnik,unt pengendalian Hama dan Penyakit Cabe,smoga bermanfaat.1.Penyakit Patek
    A.Hindari pemberian pupuk yg mengandung NITROGEN TINGGI,yg menyebabkan buah tipis dan gembos.Pupuk nitrogen kita ibaratkan Sebagai GAS dalam teori BALON KARET,makin diberikan,makin membesar dan menipis.
    B.Larutkan pupuk SP-36,petrokimia,dengan PROTEK-tan,dengan kadar yg disesuaikan dosis antara 1 sd 5 kg per drum 200 liter.Pupuk sp 36,ini kita ibaratkn REM dalam berkendaraan,maksudnya,Ngerem agar buah tidak terlalu besar TAPI tipis,tetapi agar buah PADAT BERISI.Jadi ada GAS ADA REM.
    C.Semprotkan POCANIL,fungisida organik yg bersifat memberikan IMUNITAS pada tanaman,disarankan dicampur dg fungisida sistemik.
    D.taburkan Pupuk CAS,skitar 2 sd 3,ujung jari/tanaman,unt IMUNITAS dari akar.
    2.PENYAKIT LAYU FUSARIUM
    A.HINDARI PUPUK YG MENGANDUNG SULFAT/BELERANG TINGGI,maaf tidak kami sebut merk ya,kurang etis.Pupuk tsb menyebabkan tingkat keasaman makin tinggi,rumusnya SESUATU YG 'HASEUM SOK JAMURAN',demikian jg dg tanah.
    B.Berikan pupuk CAS,unt mengurangi tingkat keasaman,dg cara ditabur sama spt diatas un cabe patek.Sbg 'APU' na
    C.corkan PROTEK-tan,1 botol per drum 200 liter.Sbg 'GULA KINCA' NA
    D.larutkan dan cor,pupuk KCL, nu mengandung KADAR 'UYAH' 1 sd 3 kg per drum 200 lt.RUMUS mengatasi tanah 'Haseum 'dibuat 'ASINAN/MANISAN'dg bahan 'APU, UYAH, GULA KINCA'.
    3.HAMA TRIPS, 'MERENGKEL' dan 'HEURAS DAUN'.
    A.Hindari pemberian pupuk NITROGEN tinggi pada saat terik matahari,Pupuk Nitrogen ibarat CAI ES,diberikan pada saat panas SAMI SARENG (kata Sule mah),nambihan PANAS DALAM,akibatnya,bibir Heuras dan pecah2.Demikian yg terjadi pada tananan,daun heuras.
    B.PUPUK DOMBA,di peuyeum dg PROTEKTAN 3 hari sj,bisa dicampur dg pupuk kimia,drum ditutup rapat dg plastik . C.HINDARI INSEKTISIDA KIMIA, yg bersifat PANAS,yg menyebabkan daun tambah heuras
    D.Pada saat musim panas,hindari pemberian FUNGISIDA yg berwarna kuning,yg bersifat HANGAT,tapi berikan yg bersifat'tiis dan ngaleuleusan' daun.al.ANTRACOL,POCANIL ATAU DACONIL.
    E.Pengecoran SP-36 dan CALSIUM jg dihindari dulu
    F.unt penyemprotan disarankan PROTEK-tan dg dosis 4 sd 5 tutup per tangki 17 lt,ditambah antracol 0.5 sendok bila diperlukan.
    5.HAMA LALAT BUAH dan ULAT
    A.Semprotkan PESNATOR
    B.Pemberian PETROGENOL disarankan di LUAR LOKASI TANAMAN CABE.SMOGA BERMANFAAT.HORMAT KAMI R AND D PT.KEMBANG LANGIT

    BalasHapus