Senin, 03 Oktober 2011

Kawasan Agrobisnis Sukamantri


Kelompok Tani Karya Mukti 3 Sukamantri Kini Miliki “UPPO” Rumah Kompos Sendiri



BERKAT keseriusannya Agus Pariwa ST (35) dalam menggeluti usaha tani, maka Kelompok Tani “Karya Mukti 3” Desa Sukamantri – Kec.Sukamantri Kab.Ciamis yang dipimpinnya kini memiliki “Uppo” Rumah Kompos sendiri untuk memenuhi kebutuhan pupuk organic anggota kelompok taninya.Agus Partiwa berhasil menyerap dan memanfaatkan bantuan pemerintah pusat melalui program LM-3 sebesar Rp.350 juta untuk mengelola ternak sapi sekaligus membangun “Rumah Kompos” sebagai sarana Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) di lahan seluas 1 hektar.Bahkan, kini produksi pupuk organic yang dihasilkannya mencapai 10 ton per bulan.

“Dengan adanya Rumah Kompos ini besar sekali manfaatnya bagi para petani tanaman padi maupun hortikultura di Sukamantri, khususnya bagi anggota Kelompok Tani Karya Mukti 3 dan petani sekitar. Kebetulan sekali, bahan baku untuk pembuatan pupuk kompos di sini cukup melimpah, termasuk untuk pakan ternak sapi,”ungkap sarjana teknik ini.

Agus mengakui, kegigihannya menggarap usahatani terpadu dan sukses memimpin Kelompok Tani Karya Mukti 3, tidak terlepas dari bimbingan secara intensif dari para petugas penyuluh BP3K Model Sukamantri pimpinan Itang S.PKP, serta adanya kepedulian Camat Sukamantri Drs.H.Adang Daradjat MM. “Pada mulanya, saya tidak tertarik menggeluti usaha pertanian. Namun, setelah sering komunikasi dengan Pak Itang, akhirnya saya menemukan setor usaha pertanian yang menjanjikan keuntungan dan punya masa depan,”katanya.

Dengan mengikuti berbagai bentuk penyuluhan secara intensif dari BP3K Model Sukamantri dan seering melakukan praktek lapangan sejak empat tahun silam, akhirnya kini Agus Partiwa menjadi sosok petani muda sekaligus pengusaha yang sukses di bidang pertanian.

Bahkan, kini ia telah mampu berbagi ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman seputar dunia pertanian kepada petani lain, khususnya kepada para anggota Kelompok Tani Karya Mukti 3 yang dipimpinnya.”Saya selalu bertukar pikiran dan berbagi ilmu pengetahuan dengan anggota kelompok tani agar mereka menjadi petani yang pintar, sehingga tidak dibodohi pihak lain, misalnya dalam pemasaran atau informasi pasar dan lainnya,”papar Agus Partiwa.

Dengan adanya motivasi yang besar dari BP3K Model Sukamantri, maka Kelompok Tani Karya Mukti 3 pimpinannya mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat melalui program LMTRI, dengan membuat kandang pemeliharaan ternak sapid an “Rumah Kompos “ UPPO semi permanen untuk digunakan sebagai tempat untuk mendaur ulang limbah ternak sapi menjadi pupuk organic yang berkualitas yang banyak dibutuhkan anggota kelompok tani maupun para petani di wilayah Desa Sukamantri dan sekitarnya.

“Kami harap, rumah kompos ini bisa dimanfaatkan anggota Kelompok Tani “Karya Mukti 3” Desa Sukamantri maupun para petani yang ada di wilayah Kec.Sukamantri, demi kemajuan dunia pertanian di wilayah Kab.Ciamis bagian utara,”tutuurnya. (REDI MULYADI)****

Kantor Baru BP3K Model Sukamantri



Rabu, 16 Maret 2011

Desa Tenggerraharja Andalkan Komoditas Jagung dan Ternak Sapi



Ciamis, LINTAS PENA
Walaupun lokasinya agak sedikit jauh dari pusat Kota Sukamantri, ternyata kawasan Desa Tenggerraharja yang memiliki luas 852.853 meter persegi, 9 rukun warga, 20 rukun tetangga dan 5 dusun itu memiliki potensi yang cukup besar, khususnya di bidang pertanian dan peterakan.Bahkan selama ini, Desa Tenggerraharja andalkan komoditas jagung dan ternak sapi. Karena ada puluhan hektar lahan pertanian yang ditanami jagung dan ratusan ekor sapi milik sejumlah pengusaha yang dipelihara warga.
”Desa kami memang dikenal sebagai penghasil jagung karena lahan tadah hujan cocok ditanami jagung.Selain itu, ada 4 orang pengusaha yang memiliki ternak sapi sekitar 300 ekor dipelihara oleh para peternak warga desa kami,”ungkap Endang Dahrimi, Kepala Desa Tenggerraharja kepada LINTAS PENA.
Kehadiran para pengusaha yang bergerak di bidang agribisnis terutama sektor peternakan dan pertanian, menurut Endang Dahrimi, ternyata sangat membantu perekonomian warga Desa Tenggerraharja yang berjumlah 2.500 jiwa. ”Karena itu atak mengherankan, kalau warga desa kami tidak ada yang keluar kota untuk mencari pekerjaan, karena di desanya sendiri lahan pekerjaan cukup banyak meski jadi petani,”ujarnya.
Kades menjelaskan, sedikitnya 28 hektar lahan pertanian yang ditanami jagung serta pohon jagung yang telah dipanen itu bisa dipakai untuk pakan ternak sapi, dan mencukupi untuk kebutuhan pakan ternak. Bahkan desa ini memiliki padang rumput sebagai hijauan makanan ternak (HMT) seluas 10 hektar yang bisa menghasilkan 30 ton bahan pakan dan dijual ke peternak seharga Rp.150/kg.
Bahkan dia sendiri memiliki 5 ekor ternak sapi dan beberapa hektar lahan pertanian yang ditanami jagung yang bisa panen secara kontinyu untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ayam.”Jadi, usaha tani dan usaha ternak bila digarap secara intensif, justru menguntungkan dan warga desa kami telah membuktikannya,”kata Endang Dahmiri yang akan berakhir masa jabatannya sebagai kepala desa pada tahun 2013 mendatang.
Selain andalkan komoditas jagung dan ternak sapi, juga di Desa Tenggerraharja ini potensial dikembangkan usaha tani cabe, dan usahatani lainnya. Pada umumnya, para petani di desa ini sudah mahir mengelola usahataninya secara intensif, sehingga mereka dapat menikmati hasil pertaniannya secara utuh.(REDI MULYADI)***

Selasa, 15 Maret 2011

BP3K Model Sukamantri Akan Diikutkan Dalam Lomba Indeks Pelayanan Publik




Ciamis, LINTAS PENA

Pemerintah dan dunia usaha sangat membutuhkaan informasi unit pelayanan pemerintah secara rutin.Untuk itu, pemerintah berusaha menyajikan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) secara rutin, yang diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai kualitas pelayanan di instansi pemerintah kepada masyarakat.

Hal itu diungkapkan Amin Mabruri SSTP, Kasubag Ketatalaksanaan Setda Ciamis dihadapan para petani anggota kelompok tani, Gapoktan, Wanita Tani dan undangan lainnya saat melakukan Kuesioner Penyusunan Indeks Kepuasaan Masyarakat, karena BP3K Model Sukamantri akan diikutsertakan dalam lomba indeks pelayanan public tingkat provinsi. Pada kesempatan itu hadir pula Drs.H.Ruslan Effendi Kabag Ketenagakerjaan & Kelemabagaan BP4K Kab.Ciamis, Kepala BP3K Model Sukamantri Itang S.PKP dan Sekmat Sukamantri Suherman.

“Setiap tahun ganjil, pemerintah cq dinas pertanian biasanya menggelar Lomba Indeks Pelayanan Publik khusus bidang pertanian, dan BP3K Model Sukamantri mewakili Ciamis yang diikutsertakan dalam lomba tersebut di tingnkat provinsi. Kali ini bertepatan dengan peringatan Adi Bhakti Pertanian,”Amin Mabruri, seraya menyebutkan bahwa BP3K Sukamantri memang layak untuk diikutsertakan pada lomba indeks pelayanan publik tersebut..

Sementara itu, Kepala BP3K Model Sukamantri Itang S.PKP mengaku bersyukur, karena lembaga yang dipimpinnya dipercaya untuk ikut dalam lomba tersebut.”Selama ini, kami sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada petani, kelompok tani, gapoktan, P4S dan masyarakat lainnya. Dalam hal ini bersifat jasa berupa memberikan penyuluhan pertanian,:tuturnya.(REDI MULYADI)***

Kamis, 24 Februari 2011

HPDKI Kec.Sukamantri Adakan Kontes Seni Ketangkasan Domba Adu Tingkat Jawa Barat


Ciamis, LINTAS PENA

Dalam rangka mengembangkan usaha ternak domba jenis unggul di Priangan sekaligus ajang ‘silaturahmi’ berkumpulnya para peternak dan pemilik serta penggemar, juga turut melestarikan kesenian khas rakyat Jawa Barat, maka para peternak domba yang tergabung dalam wadah Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kec.Sukamantri menggelar acara “Kontes Seni Ketangkasan Domba Adu” tingkat Jawa Barat pada hari Minggu kemarin.

Ketua HPDKI Kec.Sukamantri Agus Partiwa ST menjelaskan, bahwa peserta “kontes” seni ketangkasan domba adu yang berlangsung di Lapangan Tower tersebut diikuti oleh sekitar 200 ekor domba jenis unggul yang berasal dari Garut, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis, Kuningan, Bandung, Sumedang dan daerah lainnya.

“Ada kebanggaan tersendiri bagi saya, karena Kontes Seni Ketangkasan Domba Adu yang digelar untuk ketiga kalinya ini, ternyata pesertanya cukup banyak.”tutur Agus Partiwa ST, yang juga Ketua Kelompok Tani Karya Mukti 3 Desa Sukamantri kepada LINTAS PENA. kemarin

Agus menambahkan, bahwa seni ketangkasan domba merupakan salah satu kegemaran tersendiri yang disenangi serta ternak domba di Priangan dapat dikategorikan sebagai hewan kesayangan serta hewan kebanggaan, khususnya domba garut yang selama ini trade merk. “Kini domba jenis unggul bukan hanya asal Garut saja, karena domba dari daerah lain di Priangan jauh lebih unggul. Para peternak sudah pandai memelihara domba jenis unggul secara khusus. Artinya, dengan perlakuan dalam pemeliharaannya secara khusus terutama dalam membentuk tanduk agar memiliki temperamen yang indah dan kelihatan gagah,”tuturnya.

Dengan demikian, seni ketangkasan domba merupakan ajang kontes dalam memilih bibit sebagai raja dan ratu bibit ternak domba, karena setiap event pertandingan ternak domba yang bagus sangat mendapat sorotan setiap peternak dan penggemar, dengan sendirinya bahwa ternak tersebut memiliki harga yang sangat tinggi.

Dengan digelarnya Kontes Seni Ketangkasan Domba Adu tingkat Jawa Barat tersebut, Agus berharap agar mendapat perhatian dari Pemkab Ciamis, karena HPDKI Kec.Sukamantri dan para peternak ingin memiliki pasar domba, arena kontes dan kawasan pengembangan domba dalam satu lokasi di Lapangan Tower Desa Sukamantri. (REDI MULYADI)***

Desa Sukamantri Akan Kembangkan Kawasan Ternak Domba


Ciamis, LINTAS PENA

Bila melihat potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di bidang peternakan, maka tidaklah berlebihan bila Desa Sukamantri di Kec.Sukamantri Kab.Ciamis ini akan berusaha untuk mengembangkan kawasan ternak, terutama jenis domba garut (plus domba lokal unggul) dan kambing.

“Karena itu, kami berharap kepada Pemkab Ciamis agar dapat mewujudkan keinginan para peternak dan masyarakat di desa kami yakni ingin memiliki Pasar Ternak Domba, arena kontes dan kawasan pengembangan ternak (pembibitan, penggemukan, pemeliharaan) dalam satu lokasi,”ungkap Ir.Uteng Kuswanda, Kepala Desa Sukamantri disela-sela menyaksikan acara “Kontes Seni Ketangkasan Domba Adu” tingkat Jawa Barat di Lapangan Tower pada hari Minggu kemarin.

Ir.Uteng Kuswanda menjelaskan, bahwa sumber daya alam yang dimiliki Desa Sukamantri ini antara lain; ketinggian daerah 800 dpl sangat cocok untuk beternak domba, kemudian memiliki kawasan ‘pangangonan’ rumput seluas 10 hektar di Cimuncang, juga lahan pertanian terpadu (hortikultura, tanaman pangan dan ternak) cukup luas yang digarap oleh anggota Kelompok Tani Karya Mukti 3 Desa Sukamantri.

“Sedangkan SDM-nya, yakni para peternak yang umumnya anggota kelompok tani sudah terbiasa beternak domba dan memiliki keahlian memelihara ternak domba cukup memadai,”ungkap Kepala Desa Sukamantri yang sarjana peternakan ini.

Uteng Kuswanda mengatakan alasan akan mengembangan kawasan ternak domba di Desa Sukamantri, karena sebagai salah satu komoditas unggulan di bidang peternakan, domba dan kambing memiliki prospek untuk terus dikembangkan. Hal itu sejalan dengan kebutuhan masyarakat pada ternak jenis ini. Berbagai upaya pun dilakukan oleh para peternak untuk meningkatkan daya saing mereka.

“Dalam rangka mendorong untuk mewujudkan perekonomian nasional yang sehat, juga memandang domba dan kambing mampu menciptakan peluang ekonomi untuk meningkatkan pendapatan, membantu menciptakan lapangan kerja, dan melestarikan serta memanfaatkan sumberdaya alam pendukung peternakan.”paparnya.(REDI MULYADI)***