Walaupun lokasinya agak sedikit jauh dari pusat Kota Sukamantri, ternyata kawasan Desa Tenggerraharja yang memiliki luas 852.853 meter persegi, 9 rukun warga, 20 rukun tetangga dan 5 dusun itu memiliki potensi yang cukup besar, khususnya di bidang pertanian dan peterakan.Bahkan selama ini, Desa Tenggerraharja andalkan komoditas jagung dan ternak sapi. Karena ada puluhan hektar lahan pertanian yang ditanami jagung dan ratusan ekor sapi milik sejumlah pengusaha yang dipelihara warga.
”Desa kami memang dikenal sebagai penghasil jagung karena lahan tadah hujan cocok ditanami jagung.Selain itu, ada 4 orang pengusaha yang memiliki ternak sapi sekitar 300 ekor dipelihara oleh para peternak warga desa kami,”ungkap Endang Dahrimi, Kepala Desa Tenggerraharja kepada LINTAS PENA.
Kehadiran para pengusaha yang bergerak di bidang agribisnis terutama sektor peternakan dan pertanian, menurut Endang Dahrimi, ternyata sangat membantu perekonomian warga Desa Tenggerraharja yang berjumlah 2.500 jiwa. ”Karena itu atak mengherankan, kalau warga desa kami tidak ada yang keluar kota untuk mencari pekerjaan, karena di desanya sendiri lahan pekerjaan cukup banyak meski jadi petani,”ujarnya.
Kades menjelaskan, sedikitnya 28 hektar lahan pertanian yang ditanami jagung serta pohon jagung yang telah dipanen itu bisa dipakai untuk pakan ternak sapi, dan mencukupi untuk kebutuhan pakan ternak. Bahkan desa ini memiliki padang rumput sebagai hijauan makanan ternak (HMT) seluas 10 hektar yang bisa menghasilkan 30 ton bahan pakan dan dijual ke peternak seharga Rp.150/kg.
Bahkan dia sendiri memiliki 5 ekor ternak sapi dan beberapa hektar lahan pertanian yang ditanami jagung yang bisa panen secara kontinyu untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak ayam.”Jadi, usaha tani dan usaha ternak bila digarap secara intensif, justru menguntungkan dan warga desa kami telah membuktikannya,”kata Endang Dahmiri yang akan berakhir masa jabatannya sebagai kepala desa pada tahun 2013 mendatang.
Selain andalkan komoditas jagung dan ternak sapi, juga di Desa Tenggerraharja ini potensial dikembangkan usaha tani cabe, dan usahatani lainnya. Pada umumnya, para petani di desa ini sudah mahir mengelola usahataninya secara intensif, sehingga mereka dapat menikmati hasil pertaniannya secara utuh.(REDI MULYADI)***